6/10/2009

ABU BAKAR AS SHIDIQ-KHULAFAUR ROSYIDIN I

Khalifah Abu Bakar

Keturunan dan Masa Kecil
Abu Bakr keturunan dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka'b. Nasabnya bertemu dengan Nabi Adnan.Semasa kecil Abu Bakr hidup seperti umumnya anak-anak di Mekah.Lepas masa anak-anak ke masa usia remaja ia bekerja sebagaipedagang pakaian. Usahanya ini mendapat sukses. Dalam usia muda itu ia kawin dengan Qutailah bint Abdul Uzza. Dari perkawinan ini lahir Abdullah dan Asma'. Asma' inilah yang kemudian dijuluki Zatun-Nitaqain. Sesudah dengan Qutailah ia kawin lagi dengan Umm Rauman bint Amir bin Uwaimir. Dari perkawinan ini lahir pula Abdur-Rahman dan Aisyah. Kemudian di Medinah ia kawin dengan Habibah bint Kharijah, setelah itu dengan Asma' bint Umais yang melahirkan Muhammad. Sementara itu usaha dagangnya berkembang pesat dan dengan sendirinya ia memperoleh laba yang cukup besar.
Sejarah Perjuangan

Rosululloh Muhammad wafat tanpa meninggalkan pesan siapa yang harus menggantikannya sebagaipemimpin umat.Beberapa kerabat Rasul berpendapat bahwa Ali bin Abu Thalib (sepupu) danmenantu yang dipelihara Muhammad SAW sejak kecil-yang paling berhak. Namun sebagian kaumAnshar, warga asli Madinah, berkumpul di Balai Pertemuan (Saqifa) Bani Saudah. Mereka hendakmengangkat Saad bin Ubadah sebagai pemimpin umat.Ketegangan terjadi. Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah datang untuk mengingatkan mereka.Perdebatan terjadi, sampai dua tokoh Muhajirin dan Anshar -Abu Ubaidah dan Basyir anakSaad-membaiat Abu Bakar. Umar menyusul membaiat dan demikian pula yang lainnya.Pertikaian selesai. Pada hari Selasa malam menjelang salat Isya -setelah Muhammmad dimakamkan-Abu Bakar naik ke mimbar di masjid Nabawi. Ia mengucapkan pidato pertamanya sebagai khalifah. Pidato yang ringkas dan dan berkesan di kalangan umat. Itu terjadi pada Juni 632, atau 11 Hijriah.Abu Bakar adalah orang pertama di luar kerabat Rasul yang memeluk Islam. Ia dikenal sebagaiorang yang selalu membenarkan ucapan Muhammad. Ketika orang-orang menghujat Muhammad SAWkarena mengatakan baru mengalami Isra' Mi'raj, Abu Bakar menyatakan keyakinannya terhadapperistiwa itu sehingga beliau digelari Rosululloh As Shiddiq. Ia menyiapkan perjalanan serta menyertai Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah. Beliau juga menikahkan putrinya, Aisyah, dengan Rasululloh.Namun tak berarti kepemimpinan Abu Bakar mulus. Meninggalnya Muhammad SAW menimbulkanpembelotan besar-besaran dari berbagai kabilah yang baru masuk Islam. Mereka tidak lagi patuh pada pemerintahan di Madinah. Beberapa orang malah menyatakan diri sebagai Nabi. AswadAl-Insa di Yaman yang menyatakan diri sebagai Nabi dan membolehkan orang tidak salat danberzina, kemudian dia telah dibunuh oleh orang dekatnya saat Rasulullah sakit. Selain itu ada Tulaihah dan Musailama Al Kaddab yang berbuat serupa.Di Madinah pun, Abu Bakar berselisih pendapat dengan Fatimah, putri Muhammad, mengenaicara pengelolaan uang negara. Keluarga Rasul termasuk Ali bin Abu Thalib baru mengakuikepemimpinan Abu Bakar enam bulan kemudian, setelah Fatimah wafat.Tugas pertama yang dilakukan Abu Bakar adalah melaksanakan amanat Rasul yaitu:Memberangkatkan pasukan Usama bin Zaid ke arah Palestina dan Syam. Beliu sendiri dalam usia 61 tahun telah memimpin tentara Muslim menggempur Tulaihah. Operasi militernya sukses. Setelah itu, Abu Bakar membentuk 11 regu untuk menaklukkan kabilah-kabilah yang menolak membayar zakat. Yakni dari Tihama di Laut Merah, Hadramaut di ujung Lautan Hindia, sampai ke Oman, Bahrain,Yamama hingga Kuwait di Teluk Persia.Pertempuran paling sengit terjadi melawan pasukan Musailama yang memiliki 40 ribu pasukan.Tentara dari Madinah sempat hancur. Berkat kecerdikan panglima Khalid bin Walid, merekamemukul balik lawan. Seorang tentara Khalid, Al-Barak, berhasil melompati benteng Al-Hadikatdan membuka pintu dari dari dalam kemudian Musailama tewas.Pasukan Khalid kemudian bergerak ke Utara, menuju lembah Irak yang saat itu dikuasai kerajaan besar Persia.Pada tahun 8 Hijriah, Raja Persia Kisra merobek-robek surat yang dikirimkan Muhammad SAW. Rasululloh waktu itu menyatakan,"Allah akan merobek-robek kerajaan Persia tersebut. Saat itu tiba saatnya melalui tangan panglima Khalid bin Walid yang hanya membawa sedikit pasukan. Dalam perang di Allais tercatat 70 ribu orang tewas. Setelah itu Kerajaan Hira pun ditaklukkan. Jadilah seluruh wilayah Irak sekarang masuk dalam wilayah kekhalifahan Abu Bakar.Setelah itu, Khalifah Abu Bakar mengirim 24.000 pasukan ke arah Syria, di bawah komando empatpanglima perang. Mereka bersiap menghadapi 240.000 pasukan Romawi -kekuatan terbesar didunia pada masa itu yang diperintah Heraklius. Abu Bakar menetapkan Yarmuk sebagaipangkalan mereka. Ia juga memerintahkan Khalid bin Walid -yang berada di wilayah Irak-untukpergi ke Yarmuk dan menjadi Panglima Besar di situ. Sebanyak 9000 pasukan dibawanya.Abu Bakar mencatat banyak keberhasilan. Di jazirah Arab, ia telah berhasil menyatukan kembaliumat Islam yang pecah setelah rasul wafat. Di masanya pula, Islam mulai menyebar ke luarjazirah Arab. Meskipun demikian, ia tetap dikenal sebagai seorang yang sederhana. Ia hidupsebagaimana rakyat biasa. Tetap pergi sendiri ke pasar untuk berbelanja, serta tetap menjadi imam salat di masjid Nabawi.Selama dua tahun tiga bulan memimpin umat, ia hanya mengeluarkan 8.000 dirham uang negarauntuk kepentingan keluarganya. Jumlah yang sangat sedikit untuk ukuran waktu itu sekalipun. Iajuga memerintahkan pengumpulan catatan ayat-ayat Quran dari para sekretaris Rasul.Catatan-catatan itu dikumpulkan di rumah Hafsha, putri Umar.
Wafatnya Abu Bakar As Shidiq

Abu Bakar meninggal dunia dalam usia yang hampir sama dengan Rasul, 63 tahun

2 comments:

ELF TRIPLE S VIP said...

Di masanya Islam mulai menyebar ke luar jazirah Arab. Meskipun demikian, ia tetap dikenal sebagai seorang yang sederhana. Memang Abu Bakar seorang yg sederhana. Trima kasih artikenya ustad

bangilan said...

Khalifah Abu Bakar mengirim 24.000 pasukan ke arah Syria, di bawah komando empat panglima perang menghadapi 240.000 pasukan Romawi -kekuatan terbesar didunia pada masa itu yang diperintah Heraklius. Hebat benar Sayidinah Umar. Hebat jg artikel ustad terima kasih