5/07/2009

SYARIFAH KHODIJAH BANGIL PASURUAN


Makam Syarifah Khodijah Bangil Pasuruan Indonesia

Makam Sayid Soleh Semendi
Syarifah Khodijah Bangil Pasuruan
(Mbah Ratu Ibu) 

Silsilah Syarifah Khodijah Dari Jalur Sunan Gunung Jati
1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
2. Sayyidatina Fatimah As Zahroh, RA
3. Sayyidina Husein bin Ali
4. Sayyidina Ali Zainal Abidin
5. Sayyidina Muhammad Baqir
6. Sayyidina Ja’far Shodiq
7. Sayyidina Ali Al Uraidhi
8. Sayyidina Muhammad Naqib
9. Sayyidina Isa
10. Sayyidina Ahmad Muhajir
11. Sayyidina Ubaidillah
12. Sayyidina Alwi
13. Sayyidina Muhammad
14. Sayyidina Alwi
15. Sayyidina Ali Kholi’ Qosam
16. Sayyidina Muhammad Shahib Mirbath
17. Sayyidina Alwi
18. Sayyidina Abdul Malik
19. Sayyidina Abdulloh Adzmat Khan
20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal
21. Maulana Jamaluddin Akbar
22. Maulana Ali Nuruddin
23. Maulana Amiduddin Abdulloh
24. Syarif Hidayatulloh,sunan Gunung Jati Cirebon
25. Maulana Sultan Hasanuddin
26. Syarifah Khodijah (Ibu Sayyid Sulaiman Basyaiban)

Syarifah Khodijah dikenal dengan Mbah Ratu Ibu juga disebut Mbah Ratu Ayu memiliki nama asli Syarifah Khodijah putri dari Maulana Sultan Hasanuddin bin Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), cerita dimakamkannya Mbah Ratu Ayu Ibu di Bangil ini bermula. Ketika suatu saat cucu Sunan Gunung Jati ini, mendadak dirundung rasa kangen yang begitu dalam kepada kedua putranya yang tengah belajar agama di pondok pesantren milik Mbah Soleh Semendi di daerah Winongan, yang tak lain adalah masih familinya atau adiknya.

Akhirnya berangkatlah beliau mengunjungi kedua putranya, Sayid Arifuddin (Arif Segoropuro) dan Sayid Sulaiman Mojoagung yang belajar di pesantren di Winongan. Namun sepulang menjenguk kedua putranya tersebut, Mbah Ratu Ibu mendadak sakit saat di daerah Bangil dan akhirnya meninggal. Setelah meninggal Syarifah Khadijah dimakamkan di pemakaman di daerah yang sekarang disebut dengan Wetan Alun karena memang letaknya di Wetan (Bahasa Jawa yang artinya Timur) dari alun-alun Bangil.

Komplek ini terletak persis dibelakang rest area swadesi, diperkirakan berumur sudah ratusan tahun, sebelumnya komplek ini tak ada bedanya dengan komplek-komplek makam yang lain, hanya komplek makam biasa, suatu saat ada seorang habib dari daerah Lawang Malang bernama Habib Ba'bud mengunjungi komplek ini dan menemukan sebuah makam yaitu makam Syarifah Khadijah, Habib Ba'bud mempercayai kalau makam ini bukan makam dari orang biasa atau lebih tepatnya seorang wali menurutnya, maka kemudian dibangun sebuah kijing (bangunan makam) dan dalam perkembangannya dibangunkan sebuah gedung untuk menandai komplek tersebut, dalam komplek ini terdapat beberapa makam diantaranya makam Syarifah Khadijah (Mbah Ratu Ayu/Ratu Ibu), Abdullah Bin Abdurrahman, dan pembantunya, serta makam KH.Qosyim Muzammil, juga terdapat satu makam lagi yang terpisah dari bangunan ini, terletak di sebelah timurnya yaitu makam Habib Qosim Basyaiban.

Dan makam Habib Qosim Basyaiban ini terletak dalam gedung sendiri dengan gaya kuno, terlihat dari bangunan gedung dan kijing yang jelas sekali kalau makam ini sudah sangat tua, memang belum diketahui persis kapan bangunan ini dibangun, tapi menurut H.Nur salah satu warga yang memiliki stan yang menjual busana muslim dan souvenir khas Bangil persis di depan makam Mbah Ratu Ibu, makam ini juga sudah berumur ratusan tahun.

Komplek ini banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah dan berbagai kalangan, apalagi ketika digelar acara Haul peringatan wafatnya Mbah Ratu Ibu, ratusan peziarah dari seluruh pulau Jawa dan dari berbagai daerah di seluruh nusantara berkumpul disini untuk memperingati Haulnya.
Haul Syarifah Khodijah diadakan tiap tahun pada Bulan Rojab pada hari Ahad mingggu ke II atau ke III.

Keberadaan Mbah Ratu Ibu tersebut juga dikenal sebagai sosok waliyullah perempuan yang cukup terkenal dengan karomahnya. Dikisahkan dari warga sekitar areal makam, Syarifah Khodijah ini, sejatinya adalah merupakan salah satu cucu dari Sunan Gunung Jati Cirebon atau Sheikh Syarif Hidayatullah.


Ya Allah, curahkan dan limpahkanlah keridhoan atasnya dan anugerahilah kami dengan rahasia-rahasia yang Engkau simpan padanya, Amin

6 comments:

Unknown said...

Alafu ada yg kurnag pas.. Saya dari bani sunan gunung jati. Syarifah hadijah bukan puttri daripda maulana hasanuddin

Unknown said...

Ok bener iku

Car publisher said...

Bisa minta pnjlasan yng bnar

Car publisher said...

Bisa minta pnjlasan yng bnar

Unknown said...

Yang benar Syarifah khatijah bin panembahan giri laya

Unknown said...

perlu penjelasan yg lbh akurat