5/24/2009

SITI MARIYAM - WANITA ISTIMEWA I

Siti Maryam
(Ibu Nabi Isa AS)

Nabi Isa AS tidak seperti manusia biasa yang mempunyai ibu bapak. Keanehan kelahiran beliau ini adalah untuk menjadi ujian kepada manusia, apakah manusia tidak akan percaya kepada kekuasaan Allah. Orang¬orang yang beriman percaya atas kelahiran Isa A.S. tanpa ayah. Roh yang ditiupkan oleh Malaikat Ruhulqudus, roh yang suci ke dalam kandungan Siti Maryam, sehingga lahir seorang bayi laki-laki yang setelah dewasa diangkat oleh Allah menjadi menjadi seorang rasul.

Adapun orang-orang yang kafir kepada Allah tidak percaya, sehingga Isa disebut anak Allah. Maha Suci Allah dari beranak dan Tuhan tidak ada yang menyerupai-Nya seorang pun. Pada tahun 622 sebelum Hijriah atau disebut tahun Masehi, lahirlah Nabi Isa A.S. Ibunya bernama Siti Maryam. Ibu Maryam bernama Hannah isteri Imran yang sejarahnya telah diceritakan dalam sejarah Nabi Zakaria. Maryam di waktu ked I diasuh oleh keluarga Nabi Zakaria. Maryam adalah seorang wanita yang salehah. Pada waktu ia gadis remaja, datanglah malaikat Jibril memberi kabar kepadanya. Malaikat tersebut datang menyerupai manusia. la memberi kabar kepada Maryam bahwa ia akan memperoleh seorang bayi laki-Iaki. Maryam kemudian berkata: ''Jauhlah engkau dari sini dan aku berlindung kepada Allah atas kejahatan yang akan terjadi dan aku takut kepada Allah."
Malaikat menjawab, seperti yang tersebut di dalam AI Qur'an surat Maryam ayat 17 sampai 21:
Artinya: Dibuatnya dinding antaranya dan antara mereka itu. Kemudian Kami utus kepadanya seorang Malaikat fibril, lalu ia lupakan dirinya sebagai manusia yang sempurna. (QS. Maryam: 17) Artinya: Berkata Maryam: "Sesungguhnya saya berlindung kepada Tuhan yang Penyayang
dari kejahatan engkau, jika engkau orang yang takut kepada-Nya." (QS. Maryam: 18)
Artinya: Sahut Malaikat: "Sesungguhnya saya seorang utusan Allah karena hendak memberi engkau anak yang bersih." (QS. Maryam: 19)
Artinya: Jawab Maryam: "Bagaimana saya akan memperoleh seorang anak, sedang seorang manusia pun tak pernah menyentuh tubuh saya dan saya bukan pula seorang yang jahat." (QS. Maryam: 20)
Artinya: Berkata Malaikat: "Demikianlah halnya. Tuhan engkau telah berfirman: "Perkara itu amat mudah bagi-Ku, supaya Kujadikan suatu tanda kekuasaan kepada manusia dengan rahmat-Ku. Adalah kejadian itu suatu perkara yang diluluskan." (QS. Maryam: 21)

A. Siti Maryam Mengandung

Siti Maryam mengandung, makin lama makin besar kandungannya. GemparIah penduduk kampung yang melihat seorang anak gadis telah hamil. Persangkaan mereka, tentulah Maryam telah berbuat serong dengan seorang laki-Iaki. Oleh karena itu bertubi-tubilah pertanyaan orang kepada Maryam dengan segala ejekan dan hinaan. Bahkan ada pula di antaranya yang berkata: "Hai Maryam, bukankah orang tuamu orang baik-baik, tetapi mengapa engkau
sampai seperti itu?"
Pada waktu kelahiran Nabi Isa A.S. sudah dekat, Siti Maryam berhijrah ke daerah lain. la menjauh dari keluarga dan orang sekampung, karena tidak tahan mendengar ejekan-ejekan.
Dalam perjalanannya, ia berhenti di sebuah pohon tamar. Beliau duduk merasakan sakit, saat untuk melahirkan sudah terasa. Beliau berdoa kepada Allah supaya Allah mematikannya sebelum lahir anaknya itu, karena Maryam tidak kuat mendengar cad maki orang-orang terhadap dirinya. Allah berfirman di dalam AI Qur'an surat Maryam ayat 22-26:

Artinya: Maka hamillah Maryam, lalu ia berpindah ke tempat yang jauh dari
keluarganya. (QS. Maryam: 22)
Artinya: Maka bemaunglah ia di bawah pohon tamar, tengah sakit melahirkan anak, seraya berkata: "Aduh, hai nasibku, lebih baik aku mati sebelum ini, tentu aku dilupakan oleh manusia selupa-lupanya." (QS. Maryam: 23)
Artinya: Maka Jibril pun menyerunya ketika itu, sedang Jibril berada di sebelah bawahnya: "Jangan engkau berduka cita. Sesungguhnya Tuhan engkau telah
menjadikan seorang yang berpangkat tinggi (Isa A.S.) di bawah penjagaan engkau."

(QS. Maryam: 24)
Artinya : Goyangkanlah pohon tamar itu, niscaya gugur buahnya yang masak buat engkau makan. (QS. Maryam: 25)
Artinya: Makanlah, minumlah dan senangkanlah hati engkau! Jika engkau lihat seorang manusia yang bertanyakan anak engkau, katakanlah:
"Sesungguhnya saya telah bernazar kepada Tuhan akan berpuasa, clan tiada berbicara dengan manusia pada hari ini." (QS. Maryam: 26)
B. Maryam Pulang Kampung Sambi! Membawa Anaknya Setelah melahirkan, Maryam membawa bayinya ke kampung halamannya. Mereka berpendapat bahwa anak itu adalah anak hasil melacur. Mereka melontarkan kata-kata hina terhadap Maryam sambil bertanya: "Hai Maryam, engkau telah membawa bayi yang tak baik ke sini, sedangkan keluargamu adalah orang baik-baik. Betapa urusanmu yang seperti ini? Tunjukkanlah kepada kami siapakah yang sebenarnya bapa bayi itu?"
Maryam tidak menjawab, tetapi memberi isyarat kepada anak yang sedang dipangkunya itu. Berkata mereka: "Bagaimana kami akan berkata-kata dengan anak masih kedl ini?" Pada saat orang sedang berkerumun itulah, dengan kekuasaan Allah berkatalah bayi (Nabi Isa) yang berada di atas pangkuan Maryam.
Allah berfirman di dalam AI Qur'an surat Maryam ayat 27-34 yang artinya sebagai berikut.
"Kemudian itu pergilah Maryam, mambawa anaknya kepada fami¬linya, lalu
mereka berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kau telah membawa sesuatu yang mungkar."
"Hai saudaranya Harun, bukanlah bapa engkau adalah seorang yang jahat, dan bukan pula ibu engkau seorang perempuan pezina. Dan bagaimanakah engkau mendapat anak ini?"
"Maka Maryam memberi isyarat kepada anaknya (Isa), lalu mereka berkata: "Betapakah kami akan berbicara dengan anak yang masih di dalam buaian?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah, diberikan-Nya kepadaku sebuah kitab (Injil) dan dijadikan-Nya aku seorang Nabi." "Dijadikan-Nya aku seorang yang berguna kepada manusia di mana aku berada,
diwasiatkan-Nya kepadaku mengerjakan shalat dan mengeluarkan zakat, selama aku hidup.
Dan aku berbakti kepada ibuku, dan tiadalah aku dijadikan-Nya seorang yang sombong dan pendurhaka.
Selamatlah diriku ketika dilahirkan, dan ketika aku mati, dan ketika aku dibangkitkan (dihidupkan) kembali." Itulah Isa anak Maryam, ia berkata yang sebenarnya, yang mereka ragu-ragu tentang kebenarannya.

C. Mukjizat Nabi Isa A.S.

Setiap rasul telah dilebihkan oleh Allah dengan kelebihan. Mereka mendapat kurnia yang banyak dari Allah dengan bermacam cara. Demikian pula dengan Nabi Isa A.S. Beliau pun mempunyai mukjizat (kejadian yang luar biasa) yang terdapat dalam diri Nabi Isa A.S. dengan izin Allah sebagai bukti dari kerasulannya.

Di antara Mukjizat Nabi Isa adalah:

Dapat menjadikan burung dari tanah.
Dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta (lepra). Meng¬hidupkan orang mati dengan izin Allah. Turunnya makanan dari langit dan sebagainya. Allah berfirman di dalam AI Qur'an surat AI Maidah ayat 110-114 yang artinya sebagai berikut.
"lngatlah ketika Allah berfirman: "Hai Isa anak Maryam, ingatlah nikmat yang Aku limpahkan atas engkau dan atas ibu engkau, yaitu ketika Aku menguatkan engkau, dengan ruh Suci Uibril}. Engkau bercakap-cakap dengan manusia, ketika engkau masih di atas ayunan (masih bayi) dan pada waktu dewasa. Dan ketika Aku mengajarkan kitab kepada engkau bersama ilmu pengetahuan, Taurat dan Injil dan ketika engkau buat bentuk burung dari tanah dengan izin-Ku, kemudian engkau hem bus padanya, maka menjadi burunglah ia dengan seizin-Ku juga, dan engkau sembuhkan orang yang buta dan orang kena penyakit supak, dengan izin-Ku juga; ketika engkau keluarkan orang mati dari dalam kuburnya serta hidup kembali dengan izin-Ku belaka.
Ingatlah ketika Aku tahan anak-anak Israil yang akan membunuh engkau, yaitu ketika engkau memberikan keterangan kepada mereka, maka orang-orang kafir di antara mereka berkata: ''Tidaklah ini, melainkan sihir yang terang." "lngatlah ketika Aku wahyukan kepada Hawariyin (semua pengikut Nabi Isa A.S.) supaya mereka beriman kepada-Ku dan rasul-Ku, yakni Isa, mereka menjawab: "Kami beriman kepada keduanya itu, dan menjadi saksilah engkau
bahwa kami orang yang telah mengikut."
"lngatlah ketika pengikut-pengikut Isa itu berkata: "Ya Isa• anak Maryam, kuasakah Tuhan engkau me~urunkan makanan dari langit atas kami?" Nabi Isa menjawab dengan katanya: 'Takutlah kamu kepada Allah, jika sebenarnya kamu orang yang beriman."
"Mereka itu berkata: "Kami menghendaki yang demikian, supaya dapat kami makan makanan itu, dan supaya tetap kepercayaan hati kami, mengetahui sebenarnya bahwa engkau membenarkan kami, sehingga kami adalah menjadi saksi atas yang demikian itu."
"Berkata Isa anak Maryam: "Ya Allah, Tuhan kami, turunkanlah atas kami makanan dari'langit untuk jadi perayaan besar (Hari raya) bagi kami dan orang-orang yang terkemudian dari kami dan buat jadi bukti kekuasaan Engkau, beri rezekilah kami, sedang Engkau sebaik-baik yang memberi rezeki."

No comments: